ethiopienne.com – Kamu pasti pernah berpergian ke tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi. Kamu pasti antusias ketika melakukan perjalanan menuju tempat tersebut. Apalagi kamu menggunakan jalur darat, pasti senang melihat pemandangan dan beragam peristiwa sepanjang perjalanan. Selama perjalanan apa sih yang kamu rasakan? Ada yang menikmati ada juga yang merasa bosan karena perjalanan lama dan tak kunjung sampai di tempat tujuan.
Namun ketika pulang perjalananmu itu terasa lebih singkat dan cepat? Padahal jalan yang kamu lewati sama ketika berangkat. Pernah merasakan hal yang seperti ini.
Sepertinya hampir semua orang yang melakukan perjalanan merasakan demikian. Ini merupakan suatu fenomena psikologis yang disebut return turn effect. Ketika pulang lebih cepat, dibandingkan berangkat. Padahal waktu dan jarak tempuhnya tidak berbeda. Semula diyakini karena kita sudah akrab atau pernah melewati jalan tersebut. Sehingga tidak berpengaruh pada perasaan waktu. Berikut ini adalah alasan mengapa perjalanan pulang terasa lebih cepat dibandingkan ketika berangkat.
Terlalu Fokus
Ketika berangkat kamu terlalu fokus pada perjalanan. Apalagi perjalanan itu kamu lakukan untuk pertama kalinya. Sepanjang jalan kamu pasti antusias melihat pemandangan atau peristiwa yang terjadi di sepanjang jalan. Memperhatikan jajaran pertokoan atau rumah-rumah di setiap kota yang dilewati.
Jika kamu pegang kemudi, tentu kamu lebih fokus lagi. Lebih berhati-hati agar tidak salah belok atau bahkan tersesat. Meski menikmati perjalanan, pasti sekali waktu kamu melirik jam dan membatin,”Masih lama kah perjalanannya?”
Penilaian Tentang Waktu
Ketika kamu akan menempuh perjalanan ke tempat baru, pastilah bertanya,”Berapa lama waktu tempuhnya?” Nah, ketika mengetahui waktu tempuh ke tempat tujuan 5 jam misalnya, kamu akan cenderung sering melihat jam. Meski menikmati perjalanan, kamu pasti membatin,”Jauh juga perjalanannya”. Atau “Kok tidak sampai-sampai ya”. Sementara jika perjalanan pulang, kamu tidak akan mempedulikannya lagi, sehingga perjalanan pun terasa lebih singkat.
Terlalu Bersemangat
Tak dipungkiri ketika kita berpergian ke tempat baru pastilah punya semangat atau ekspektasi yang tinggi. Kita ingin cepat sampai di tujuan. Padahal kondisi jalanan tidak pernah dapat diprediksi. Misalnya saja jalanan yang dilewati ternyata ada perbaikan, atau harus melewati jalanan yang berkerikil, dan lain-lain.
Rasa semangat dan ekspektasi yang tinggi itulah membuat perjalanan kita terasa lebih lama ketika berangkat. Sementara ketika pulang, kita tidak terlalu bersemangat lagi sama seperti ketika berangkat. Kita sudah mengetahui bagaimana kondisi jalanan dan ada apa saja di jalanan. Kondisi seperti ini justru membuat perjalanan kita lebih cepat.
Jalanan Tak Asing Lagi
Kamu akan merasa tak lagi antusias ketika melewati jalanan yang sama, ketika pulang. Jalanan yang tak lagi asing, pemandangan yang sama membuat perjalanan yang kamu lewati terasa lebih cepat dibandingkan perjalanan berangkat.
Seperti Efek Menonton Video
Para ilmuwan mencoba memutar apakah kita akan merasakan efek yang sama ketika menonton video. Kemudian mereka memutar dua video yang bercerita orang yang sama sedang bersepeda. Kedua video tersebut durasinya sama, tujuh menit. Penonton diminta merasalah apakah mereka merasakan “return effect” seperti yang mereka rasakan ketika melakukan perjalanan yang sebenarnya. Hasilnya,”Ya, mereka merasakan hal yang sama. Pengendara sepeda dalam video lebih cepat tiba di rumah ketika dalam perjalanan pulang.
Penutup
Nah, apakah kamu pernah mengalami hal serupa saat perjalanan pulang terasa lebih cepat? Jika iya, itu merupakan sesuatu yang ilmiah dan alamiah, bukan hanya ‘perasaan’ mu saja. Ini bisa terjadi bukan hanya ketika kamu menggunakan mobil atau bus. Kamu juga bisa merasakan efek yang sama ketika kamu melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor, kereta api, dan kapal laut.
Jadi apa yang kamu rasakan itu disebut return trip efect, dan bukan hanya kamu saja yang merasakannya. Bahkan mereka yang kerap berpergian juga berulang kali merasakan hal yang sama. Bisa jadi ketika kamu sudah berulang kali melakukan perjalanan ke tempat tersebut, selalu merasakan efek yang sama. Meski sepele rupanya ada penjelasan ilmiahnya juga.